MEDIA BERKELAS – Untuk bisa mendapatkan kuntungan yang maksimal dalam investasi diperlukan sebuah strategi yang matang. Banyak macam strategi yang bisa digunakan, salah satunya kalian bisa menggunakan strategi averaging atau pemerataan. Strategi ini adalah strategi pembelian saham dengan selangkah demi selangkah baik ketika harga saham sedang naik (hijau) maupun sedang turun (merah). Nah bagaimana cara menghitung average down saham? Mari kita bahas.
Investor menggunakan strategi ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin, namun dengan rata-rata biaya minimum. Menghitung menggunakan avarege down ini, biasanya dilakukan investor yang membeli saham dengan cara mencicil pada level harga yang berbeda-beda.
Apa Itu Average down Saham?
Strategi Average terbagi menjadi dua jenis yaitu Average Up dan Average down. Keduanya diterapkan pada dua kondisi yang berbeda. Average down merupakan strategi yang diterapkan dengan membeli saham secara selangkah demi selangkah atau berangsur saat harga saham sedang turun (merah). Strategi ini dilakukan karena akan memudahkan investor untuk menghitung keuntungan yang diinginkan.
Selain itu memanfaatkan strategi ini kalian juga tidak perlu menghitung keuntungan investasi setiap-setiap harga saham dan membandingkan harga rata-rata saham. Strategi average tidak hanya digunakan untuk saham saja namun bisa juga digunakan untuk instrumen sejenisnya yang pergerakan harganya fluktuatif (naik turun) dan kalian bisa memantaunya.
Rumus Average down Saham
Untuk menghitung average down itupun ada rumusnya. Rumus average down saham bisa kalian lihat dibawah ini:
Average down = {(harga 1 x lot 1) + (harga 2 x lot 2) + (harga 3 x lot 3) + …. + (harga N x lot N)} : Jumlah lot
Dengan catatan nilai harga 1 lebih tinggi dibandingkan dengan harga 2 dan harga n (selanjutnya).
Baca Juga: Apa Itu Waran Saham?
Contoh Perhitungan Average Down Saham
Agar mudah dipahami kalian dapat melihat contoh perhitungan average down saham dibawah ini.
Perusahaan ZR mempunyai saham dengan harga dibawah ini :
Harga 1 = 700
Harga 2 = 650
Harga 3 = 600
EL adalah seorang investor yang menaruh kepercayaan, jika permintaan saham perusahaan ZR nantinya naik kembali. EL membeli saham perusahaan ZR walaupun harga sahamnya sedang mengalami penurunan. EL menggunakan strategi Average down, EL mencoba untuk menghitung rata-rata biaya minimum yang akan dikeluarkan untuk membeli saham perusahaan ZR. Perhitungan Average down-nya :
Lot 1 = 100 lembar
Lot 2 = 200 lembar
Lot 3 = 300 lembar
Dan, nilai average down yang diberlakukan EL adalah
Average = {(700×100) + (650×200) + (600×300)} : (100+200+300) = {70000 + 130000 + 180000} : 600 = 380000 : 600 = 633,3
Setelah di average down harga saham perlembarnya menjadi 633,3 menjadi lebih murah dibawah 700 dimana merupakan harga sebenarnya karena EL membeli secara bertahap setelah harga saham mengalami penurunan atau harga sedang turun. Jika EL ingin mendapatkan keuntungan, harus menunggu harga saham diatas 633,3 per-lembarnya.
Dari pemisalan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, diperlukan pengamatan dan pencatatan setiap keadaan harga saham yang akan kalian beli. Kalian bisa menggunakan Microsoft Excel atau sejenis aplikasi spreadsheet lainnya untuk menghitung nilai average down secara otomatis tanpa menghitung secara manual.
Baca Juga: Apa Itu Portofolio Saham?
4 Cara Penerapan Strategi dalam Average down Saham
Jika kalian perhatikan, perhitungan strategi ini terlihat sangat mudah. Namun kalian tidak boleh menggunakan strategi ini seenaknya harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.
Selalu melakukan peninjauan pergerakan harga saham setiap waktu
Agar strategi ini berjalan sesuai harapan, kalian harus meninjau harga saham yang telah kalian incar atau yang akan kalian beli dapat naik atau turun beberapa persen. Kalian harus tahu jika harga saham tersebut turun beberapa persen dan nantinya akan naik berapa persen.
Lakukan strategi average down ketika harga saham tidak turun terlampau banyak
Agar keuntungan yang didapatkan bisa optimal, kalian jangan membeli saham yang selisih penurunan harganya kecil. Karena, bukan keuntungan yang didapatkan semakin besar malah akan semakin mengecil dan bisa saja berpotensi rugi.
Pilih jumlah lot maksimal dan harga minimal
Ini bisa membantu kalian dalam menentukan jumlah saham yang akan kalian beli. Saat harga saham perlahan semakin turun, kalian bisa membelinya dalam jumlah banyak. Namun kalian harus tahu juga waktu diam untuk tidak beli, karena penurunan harga saham bisa berlangsung dalam jangka waktu cukup lama.
Pastikan harga saham dapat naik lagi nantinya
Jika kalian terlalu sering membeli saham yabg harganya semakin menutun dengan menggunakan strategi average down saham, kalian bisa saja mengalami kerugian. Padahalkalian mengharapkan mendapatkan keuntungan, maka dari itu kalian pastikan harga saham yang kalian beli akan naik nantinya.
4 Hal Penting yang Berkaitan Average down Saham
Berikutnya, setelah tahu apa saja hal yang harus diterapkan dalam strategi average down maka kalian juga harus memperhatikan hal-hal berkaitan dengan strategi average down. Kalian bisa menerapkannya secara maksimal dan menghindari atau meminimalkan resiko yang akan terjadi.
Average down tidak cocok bagi mereka trader jangka pendek
Saham memerlukan waktu yang cukup lama untuk naik kembali ke harga normal. Maka dari itu bagi trader jangka pendek sangat tidak disarankan untuk menerapkan strategi ini karena dipastikan tidak akan berhasil. Terlebih harga saham yang terus menerus mengalami penurunan.
Persiapkan Modal tambahan
Kalian juga perlu menyiapkan modal tambahan dan jumlah alokasi khusus untuk antisipasi penurunan harga ketika kalian akan berinvestasi. Dengan persiapan modal tambahan ini, ketika harga saham minus kalian bisa langsung melakukan averagedown. Modal tambahan tersebut tentunya harus uang dingin agar tidak beresiko.
Lakukan Analisis Fundamental
Analisis ini cukup penting dan jangan sampai untuk dilewatkan, kalian harus benar-benar memperhatikan kinerja perusahaan yang akan kalian beli sahamnya itu baik sehingga kalian bisa menerapkan average down saham dengan bertahap.
Namun jika hasil analisis menyatakan kinerja perusahaan tidak baik atau buruk, lebih baik hindari strategi average down saham. Jangan memaksakan diri atau kalian akan menanggung kerugian yang cukup banyak.
Perhatikan batas penurunan harga saham
Ada batas penurunan yang harus kalian perhatikan ketika akan membeli saham. Penurunan harga saham bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satu penyebab yang sangat dilarang untuk melakukan average down adalah adanya perubahan fundamental yang signifikan.
Seperti contoh saham milik kalian mengalami penurunan sebanyak 20% , sedangkan di IHSG dalam keadaan damai, kalian harus melakukan kajian ulang.
Itu beberapa hal penting yang harus kalian perhatikan, karena untuk bisa mendapatkan keuntungan maksimal diperlukan perhitungan yang matang. Sampai disini pembahasan mengenai cara menghitung Average down saham semoga bermanfaat dan bisa membantu menambah wawasan kalian yang sudah membaca.
- Kode Broker YU, Broker Asing Yang Menjadi Top Broker di Indonesia - 30 September 2023
- 2 Cara Mengubah Usia di Youtube Lewat HP & Laptop - 20 September 2023
- Cara Sederhana Mengaktifkan Ketuk Layar 2 Kali di Oppo A5S - 18 September 2023