Apa Itu Portofolio Saham? Cara Membaca & Membuatnya?

MEDIA BERKELAS – Dalam dunia bisnis investasi saham, tahapan mengenai penyusunan portofolio sangatlah penting sekali. Terutama bagi mereka investor yang masih pemula, tapi tunggu dulu apakah kalian sudah tahu apa itu portofolio saham? Mari kita bahas di website Media Berkelas.

Portofolio saham adalah sekumpulan saham tercatat yang dimiliki oleh investor atau sekumpulan aset yang telah dibeli oleh investor dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi. Dengan menyusun portofolio kalian bisa mengembangkan kondisi keuangan atau finansial kalian lebih baik secara signifikan.

Dengan melihat portofolio dapat menunjukkan juga profil risiko investor termasuk dalam risiko rendah atau risiko tinggi. Untuk keperluan investasi lainnya portofolio juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang.

Apa Saja Jenis Portofolio Saham?

Setelah kalian mengetahui pengertian dari portofolio saham, berikutnya kalian juga perlu tahu jenis-jenis portofolio. Dalam menyusun portofolio seorang investor dapat menyusun portofolionya lebih dari satu dimana komposisi didalamnya dapat diatur sesuai dengan kondisi dan tujuan pembuatannya.

Jenis atau tipe protofolio saham sebenarnya cukup bervariasi, namun kali ini akan membahas beberapa jenis saja yang didalam portofolio saham  isinya dapat mencerminkan skema atau strategi investasi yang berbeda-beda disusun sesuai kebutuhan oleh investor.

  1. Portofolio Saham Agresif atau Growth Portofolio berfokus pada Ekuitas

Portofolio jenis ini berfokus pada pertumbuhan aset investasi dengan prinsip high risk high return. Investor akan mencari perusahaan yang  sedang berkembang atau berada pada awal pertumbuhan yang memilik proporsi nilai relatif meningkat atau naik.

Investor juga menjadikan portofolio agresif ini untuk saham saham lapis kedua atau ketiga dengan pergerakan saham yang fluktuatif. Aset yang menjadi dasar pada portofolio ini umumnya menanggung risiko besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar juga.

  1. Portofolio Saham Defensif atau Konservatif

Portofolio ini berbanding terbalik dengan sebelumnya, karena lebih berfokus pada perusahaan yang memproduksi kebutuhan konsumen yang tahan terhadap penurunan harga. Portofolio defensif di dominasi oleh saham perusahaa kategori blue chip atau lapis pertama serta pergerakannya yang relatif stabil.

Pergerakan yang relatif stabil ini bisa menekan risiko terhadap fluktuasi harga sehingga perusahaan tetap mampu membuat produksi barang tetap berjalan.

  1. Portofolio Saham Spekulasi

Portofolio jenis ini memiliki risiko yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Dibuat dengan tujuan spekulasi dimana didalamnya terdapat kumpulan saham IPO dan saham saham lapis tiga.

  1. Portofolio Saham Income

Portofolio ini berfokus pada kumpulan saham perusahaan yang sering kali berbagi deviden dalam jumlah tinggi. Akan tetapi tidak semua perusahaan membagikan deviden tersebut secara rutin, bisa saja dibagikan pada periode tertentu saja.

Selain itu portofolio ini juga berfokus pada keamanan pendapatan reguler daripada capital gain. Yang dimaksud dengan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari menjual saham dengan harga tinggi atau lebih tinggi dari harga beli.

  1. Value Portofolio

Tipe portofolio ini memiliki risiko yang lebih tinggi karena harga sahamnya relatif fluktuatif dibanding dengan protofolio saham lainnya. Investor menyebut tipe portofolio ini dengan undervalued stock, kebanyakan investor membeli ketika harga saham lebih murah.

Investor biasanya akan menahan saham tersebut dalam jangka waktu cukup lama dengan tujuan dapat menemukan nilai atau value lebih tinggi dari ketika pertama kali membeli saham tersebut.

  1. Portofolio Saham Hybrid

Jenis portofolio ini membutuhkan beberapa porsi saham, obligasi, komoditas, dan investasi yang relatif tetap dan tetapi akan tetap menguntungkan secara historis.

  1. Investasi Portofolio

Investasi portofolio bersifat strategis, membeli beberapa aset keuangan dengan tujuan memiliki aset tersebut dalam waktu yang lama. Dalam portofolio ini, investor dapat melakukan diversifikasi beberapa produk dari investasi guna untuk mendapatkan return yang optimal serta minim risiko.

Caranya dengan tidak menanamkan modal di dalam satu instrumen investasi saja, sehingga risikonya rendah.

Baca Juga: Ipot vs Ajaib

Cara Membaca Potofolio Saham

Setelah kalian mengetahui jenis jenis atau tipe dari portofolio saham, kalian juga perlu tahu bagaimana cara membacanya. Hal ini dimaksudkan untuk menginformasikan jumlah aset  yang kalian miliki dan yang berada di Rekening Dagang Investor.

  1. Modal yang Dimiliki atau Cash on Hand

Modal yang merupakan nominal uang yang sudah jatuh tempo dengan lama waktu pembukuan sekitar T+2 atau delay selama dua hari dari hari bursa. Misalkan kalian menjual atau membeli saham pada hari senin kemudian dua hari setelahnya tepatnya pada hari rabu modal akan mengalami perubahan.

  1. Total Aset atau Equity

Akan menampilkan atau menunjukkan keseluruhan dari total aset, dari hasil jumlah  modal T+2 ditambah dengan keseluruhan total nilai saham. Misalkan membeli saham dengan nilai Rp.2 juta dan saat ini mengalami kenaikan 40% maka total aset menjadi Rp. 2,8 juta.

  1. Limit atau Buying Limit

Buying limit bisa terlaksana apabila kalian membeli saham seharga Rp.2 juta maka akan terjadi pengurangan langsung dari modal yang dimiliki. Apabila akan menjual saham maka akan ada penambahan modal secara langsung senilai dengan saham yang dijual. Biasanya limit akan terupdate secara realtime pada waktu itu juga.

  1. Outstanding

Outstanding atau dana yang masih belum terselesaikan selama T+2, merupakan kebalikan cash on hand 2 hari. Jika outstanding bernilai positif maka kalian memiliki hutang yang harus diselesaikan, sedangkan jika bernilai negatif maka kalian memiliki cash.

Hutang harus dibayarkan tiga hari selanjutnya atau T+3 dengan menambahkan cash yang dimiliki, namun jika pada T+4 tidak dibayarkan atau ditambahkan maka akan mengalami force sell.

Baca Juga: Reksadana Terbaik di Bibit

Cara Membuat Portofolio Saham

Kalian sudah tahu bagaimana cara membaca portofolia saham, maka sangat penting sekali untuk kalian perhatikan hal-hal berikut ini dalam menyusun portofolio saham. Sebelum akhirnya memutuskan untuk menyusun jenis portofolio yang mana.

contoh portofolio saham

Berikut langkah-langkah menyusun portofolio saham:

  1. Tetapkan Tujuan Utama Investasi

Menetapkan tujuan investasi yang pasti bisa membantu kalian dalam menentukan strategi yang lebih matang. Sehingga kalian bisa menentukan portofolio saham digunakan secara maksimal. Semakin tinggi keuntungan yang ditawarkan maka risiko investasi yang dihadapi juga besar.

Jika kalian ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu cepat maka investasi jangka pendek bisa menjadi pilihan, namun  apabila kalian bersedia menunggu profit dalam waktu yang cukup lama maka kalian bisa memilih investasi jangka panjang.

  1. Pilihlah Instrumen Investasi yang Tepat dan Sesuai

Hal ini juga sangatlah penting sekali untuk diperhatikan dalam menyusun portofolio. Instrumen yang dipilih sesuaikan dengan risiko yang ditawarkan serta kategori investor itu sendiri. Bangunglah portofolio saham kalian sesuai profil invest kalian.

Kebanyakan investor memilih profil risiko yang relatif rendah menyesuaikan dengan kemampuan dan tindakan saat investasi.

  1. Pahami dengan teliti Profil Risiko

Memahami profil risiko merupakan salah satu tips yang disarankan kepada investor ketika menyusun portofolio. Tips ini akan membantu kalian dalam menyesuaikan karakteristik instrumen investasi serta cara menghadapi risiko yang akan terjadi atau muncul nantinya.

  1. Siapkan juga Modal yang Cukup

Tidak patokan modal yang pasti untuk kalian persiapkan, jadi kalian harus mempersiapkan sesuai dengan kemampuan keuangan atau finansial yang kalian miliki. Jika kalian memiliki modal yang cukup walau kecil selama dilakukan secara rutin kalian akan mudah membagikan modal dalam sejumlah instrumen investasi.

  1. Seimbangkan Risiko dan Return

Dengan menyeimbangkan antara risiko dan return kalian bisa terbantu dan tidak akan kebingungan saat mengelola keuntungan atau kerugian atau kekacauan dari semua instrumen dalam investasi. Investor akan dengan mudah menghitung presentase return dan kalian dengan mudah menganalisa risiko juga memahami kinerja investasi dengan lebih baik serta mengetahui perkembangan pasar saat ini.

Itulah informasi yang dapat kami berikan terkait portofolio. Yang dimana dapat disimpulkan bahwa arti portofolio saham itu sendiri adalah kumpulan sebuah aset yang dibeli seseorang investor yang diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam waktu tertentu bagi investor.

Baca juga: Bareksa vs Bibit

Selesai sudah pembahasan kali ini, cukup banyak yang harus dipelajari baik untuk investor pemula atau juga investor profesional tentang portofolio saham.  Semoga bisa membantu kalian dalam memperluas ilmu pengetahuan tentang dunia investasi. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa share.

Erick

Tinggalkan komentar